Evakuasi dua tukang ojek yang ditembak KKB di Sugapa, ke Timika. Foto: Humas Polda Papua
Dua tukang ojek ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (14/9).
Kedua korban yakni Laode Anas Munawir (33) dan Fathur Rahman (23), saat ini sudah dirawat di rumah sakit di Timika, Kabupaten Mimika, Papua.
"Memang betul kedua yang mengalami luka akibat ditembak Minggu (13/9) dievakuasi Senin (14/9) ke Timika untuk mendapat penanganan medis terhadap luka tembak yang dideritanya," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal di Jayapura, Selasa (15/9).
Laode Anas Munawir mengalami luka tembak di bawah pusar dan luka sayat di atas kening.
Sedangkan Fathur Rahman (23) luka tembak di lengan tangan sebelah kanan.
Kedua tukang ojek menjadi korban penembakan saat mereka berada di Wabogombugapa, kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
Evakuasi terhadap kedua korban dilakukan menggunakan pesawat Rimbun Air DHC6-400 dengan nomor penerbangan PK-OTJ.
Belum dipastikan para pelaku berasal dari kelompok mana, aku Kamal seraya mengatakan, anggota masih melakukan penyelidikan.
Dari laporan yang diterima terungkap ada beberapa kelompok KKB yang beroperasi di sekitar Kabupaten Intan Jaya, kata Kombes Kamal.
Sebelumnya, Kapolres Mimika, Papua, AKBP IGG Era Adhinata menyebut sebagian besar KKB yang selama beberapa bulan bercokol di wilayah Distrik Tembagapura telah meninggalkan lokasi itu untuk kembali ke wilayah mereka masing-masing.
"Setelah meninggalnya salah satu pimpinan KKB Kali Kopi atas nama Hengky Wanmang, dari hasil monitoring kami diketahui sebagian besar KKB yang masuk ke wilayah Distrik Tembagapura sudah kembali ke wilayah mereka. Kelompok yang kembali itu yakni Kelompok Lekagak Telenggen dan lainnya," kata AKBP Era Adhinata di Timika, Senin.
Pihak kepolisian hingga kini masih terus memonitoring apakah masih ada KKB yang bercokol di wilayah Distrik Tembagapura, seperti di Kampung Baluni dan Jagamin, kawasan Aroanop, termasuk Kampung Waa-Banti, Kimbeli, dan Opitawak yang berdekatan dengan Kota Tembagapura.
"Kami masih terus melakukan monitoring. Yang jelas sebagian besar sudah balik ke wilayahnya, yang sekarang tertinggal di sana yaitu KKB yang memang ada di wilayah Mimika," ujar Era Adhinata.
Untuk mengecek kepastian situasi keamanan di wilayah Waa-Banti, Kimbeli dan Opitawak benar-benar sudah steril dari keberadaan KKB maka unit-unit intelijen akan dikerahkan ke lokasi-lokasi itu dalam waktu dekat, katanya.
Jika memang kondisi keamanan di wilayah itu benar-benar sudah siap, maka aparat bersama Pemkab Mimika dan PT Freeport Indonesia akan mempersiapkan rencana mengembalikan seribuan warga tiga kampung itu yang sementara ini mengungsi ke Timika sejak awal Maret.
"Tentu kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan PT Freeport Indonesia karena saat masyarakat turun dari Tembagapura ke Timika atas permintaan mereka sendiri mengingat situasi keamanan pada saat itu memang tidak aman," jelas Era.
Lebih dari seribuan warga Waa-Banti, Kimbeli dan Opitawak diungsikan sementara waktu ke Timika sejak awal Maret lalu saat beberapa kelompok KKB di bawah komandan operasi Lekagak Telenggen memasuki wilayah Distrik Tembagapura pada Februari.
Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw beberapa waktu lalu menyebut rombongan besar KKB termonitor masuk ke wilayah Distrik Tembagapura pada 14 Februari 2020.
Rombongan besar KKB yang merupakan gabungan dari empat kelompok itu dipimpin oleh Lekagak Telenggen selaku komandan operasi.
Lekagak Telenggen sendiri diketahui merupakan pimpinan KKB Yambi yang bermarkas di Kabupaten Puncak Jaya.
Ikut dalam rombongan besar itu, KKB Yambi, KKB Ilaga pimpinan Militer Murib, KKB Tembagapura pimpinan Seltius Waker dan KKB Ugimba pimpinan Guspi Waker.
Kelompok-kelompok ini kemudian bergabung dengan KKB yang ada di wilayah Mimika yang dikenal sebagai 'Kelompok Kali Kopi' pimpinan Joni Botak dan Hengky Wanmang.
Hengky Wanmang sendiri akhirnya tewas saat tim gabungan TNI-Polri menggerebek markasnya di kawasan Kali Kopi, Mimika pada 16 Agustus lalu.
Setelah memasuki kawasan Distrik Tembagapura, gabungan KKB itu kemudian melakukan sejumlah teror penembakan dan gangguan keamanan khususnya di kawasan pertambangan PT Freeport Indonesia baik di Tembagapura, bahkan melakukan penyerangan ke pusat perkantoran Freeport di Kuala Kencana yang menewaskan seorang pekerja berkewarganegaraan Selandia Baru, Graeme Thomas Wall pada 30 Maret lalu.
Sumber: JPPN
0 Response to "KKB Mengamuk di Intan Jaya, 2 Warga Tertembak"
Post a Comment