Mobil berbahan bakar air hasil karya
Hamidun Nasution, warga Desa Gunung Tua Julu, Kecamatan Panyabungan
Kota, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, sudah diuji
dari rumahnya hingga Tasikmalaya, Jawa Barat.
Selama di perjalanan tidak ada kendala berarti yang dihadapi pria
berusia 50 tahun itu. Karena itu, ia yakin mobil yang sudah dikonversi
dari bahan bakar konvensional ke air itu sudah layak digunakan. Hamidun
pun sudah menggunakannya sejak tiga tahun terakhir.
"Mobil yang sudah saya rakit ini sudah terbukti tidak ada kendala. Sebab
saya mengendarai mobil ini dari Madina ke Aceh terus ke Jawa," ujar
Hamidun kepada Okezone, belum lama ini.
Diakuinya, biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat converter cukup
besar untuk ukurannya. Converter itu dapat mengubah air menjadi gas
hidrogen yang dialirkan ke karburator. Biaya pembuatan converter yang
dikeluarkan Hamidun mencapai Rp10 juta.
"Memang pada pembuatan alat pengubah air menjadi bahan bakar mobil ini
yang menempel di bagian mesin membutuhkan Rp10 juta," paparnya.
Di samping itu, proses pembuatannya cukup kompleks. Untuk membuat satu
mobil hingga benar-benar bisa berjalan menggunakan bahan bakar air ia
membutuhkan waktu hingga dua pekan.
Lebih lanjut Hamidun mengungkapkan, jika ada perusahaan yang mau membeli
dan mengembangkan hasil penemuannya lebih besar lagi dia akan senang
hati membuka diri.
"Harapan saya ke depannya ada perusahaan yang mau mengembangkan itu,"
ungkap pria yang pernah bekerja di sebuah perusahaan automotif itu. (okz)
0 Response to "Sudah Digunakan 3 Tahun, Mobil ini Berbahan Bakar Air, Segini Biaya Pembuatannya"
Post a Comment