Pesawat N-219 menambah catatan sejarah
dalam kedirgantaraan Indonesia. Sebab, N-219 menjadi pesawat kedua asli
buatan Indonesia yang berhasil diterbangkan lagi setelah 20 tahun lalu
bangsa ini punya maskapai N-250.
"Keberhasilan flight test purwarupa pesawat pertama N-219 ini sangat
penting artinya bagi PT DI (Dirgantara Indonesia) dan bagi industri
kedirgantaraan Indonesia. Ini merupakan pembuktian bahwa bangsa
Indonesia mampu melakukan rancang bangun, testing, sertifikasi, sampai
produksi adalah hasil karya anak bangsa. Tidak ada technical assistance
dari bangsa asing," kata Dirut PT Dirgantara Indonesia, Budi Santoso di
Kota Bandung, Rabu (16/8/2017).
Menurutnya, pesawat N-219 sudah melakukan serangkaian tes, mulai dari
wing static test, landing gear drop test, functional test engine off,
medium speed taxi, high speed taxi, dan hopping.
Setelah fligt test atau uji terbang dilakukan hari ini, pengujian tidak
akan berhenti. Pesawat N-219 harus melalui tahap fatigue test, flight
test development, dan fight test certification. Pesawat juga butuh
sekira 300 jam terbang untuk mendapatkan type certificate pada 2018
mendatang.
Type certificate sendiri merupakan sertifikat kelaikan udara dari desain
manufaktur pesawat. Sertifikat itu dikeluarkan oleh Direkrotat Kelaikan
Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan.
Setelah semua tahapan itu selesai, tahapan berikutnya adalah serial
production. Sehingga pada pada 2019 nanti purwarupa N-219 sudah siap dan
laik memasuki passar dengan prioritas memenuhi kebutuhan dalam negeri
dengan harga kompetitif.
Budi pun memaparkan keunggulan yang dimiliki pesawat N-219 yang ide dan
desainnya berasal dari PT DI, sedangkan pengembangan programnya
dilakukan PT DI dan LAPAN.
"Purwarupa pesawat pertama N-219 ditenagai sepasang engine pratt and
whitney PT6A-52 dengan kemampuan 850 shp dan daya jelajahnya 1.580 NM
dengan kecepatan maksimum 213 knots," jelasnya.
Berikut ini keunggulan lengkap pesawat N-219:
1. Purwarupa pesawat pertama N-219 didesain sesuai dengan kebutuhan
masyarakat wilayah perintis, sehingga memiliki kemampuan short take of
landing dan mudah dioperasikan di daerah terpencil, bisa self starting
tanpa bantuan ground support unit
2. Menggunakan teknologi yang sudah banyak ditemui di pasaran atau
menggunakan common technology sehingga harga pesawat bisa lebih murah
dengan biaya operasi dan pemeliharaan yang rendah
3. Menggunakan teknologi avionik yang lebih moderen dan banyak digunakan
di pasaran yakni Garmin G-1000 dengan flight management system yang di
dalamnya sudah terdapat global positioning system (GPS), sistem
autopilot, dan terrain awareness and warning system
4. Memiliki kabin terluas di kelasnya dan serbaguna untuk berbagai macam
kebutuhan seperti pengangkut barang, evakuasi medis, pengangkut
penumpang bahkan pengangkut pasukan
5. Multihop capability fuel tank, teknologi yang memungkinkan pesawat
tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke
rute berikutnya
6. Purwarupa pesawat pertama N-219 memiliki kecepatan (speed) maksimum
mencapai 210 knot, dan kecepatan terendah mencapai 59 knot, artinya
kecepatan cukup rendah, namun pesawat masih bisa terkontrol. Ini sangat
penting, terutama saat memasuki wilayah yang bertebing-tebing, di antara
pegunungan-pegunungan yang membutuhkan pesawat dengan kemampuan manuver
dan kecepatan rendah
7. Purwarupa pesawat pertama N-219 juga dilengkapi dengan terrain
awareness and warning system, seperangkat alat yang bisa mendeteksi
bahwa pesawat ini sedang menuju kepada atau mendekati wilayah
perbukitan, sistem pesawat akan memberikan tanda, visualisasi tiga
dimensi, sehingga pilot bisa melihat secara langsung kondisi perbukitan
yang akan dilaluinya
8. Purwarupa pesawat pertama N-219 memiliki nose landing gear dan main
landing gear tetap atau tidak dapat dimasukan ke dalam pesawat saat
terbang sehingga akan memudahkan pesawat melakukan pendaratan di
landasan yang tidak beraspal, bahkan berbatu, serta akan mengurangi
biaya pemeliharaan
"Harapan utama kami, pesawat N-219 dapat terus digunakan dan menjadi
salah satu roda penggerak ekonomi sebagai alat transportasi untuk
penghubung atau meningkatkan konektivitas di daerah-daerah terpencil,"
tutur Budi.
"PT DI bersama dengan LAPAN akan terus berupaya memberikan yang terbaik
bagi pesawat N-219 kedepannya sehingga bangsa Indonesia dapat terus
dengan bangga menggunakan hasil karya bangsanya sendiri," jelasnya. (okz)
0 Response to "Mengenal Lebih Dekat Pesawat N-219 Buatan Anak Bangsa dengan Sederet Keunggulannya"
Post a Comment