Sejak jaman pemerintahan Presiden Jokowi, utang Indonesia semakin
membengkak. Hal ini akan berdampak pada beban keuangan negara yang
semakin berat. Kegemaran berutang Presiden Jokowi tersebut dikarenakan
program pembangunan infrastruktur yang semakin gencar dilakukan.
Bahkan pada tahun 2018, infrastruktur juga masih menjadi prioritas utama pemerintahan Jokowi dalam menggenjot perekonomian nasional. Karena itu, Jokowi mengucurkan dana Rp 106 triliun untuk pembangunan infrastruktur. Anggaran itu disebut yang terbesar diantara semua pos kementerian atau lembaga.
Mantan Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua ikut prihatin dengan perekonomian nasional tersebut. Bahkan dia sesalkan kondisi tersebut. Dalam bedah buku yang dilaksanakan di Universitas Sumatera Utara pada Jumat (18/8) lalu itu, Ia menyampaikan bahwa tambahan utang luar negeri Indonesia pada masa rezim Pemerintahan Jokowi-JK ini semakin parah.
"Setiap tahun ada tambahan hutang Indonesia kepada luar negeri," sebutnya Selasa (22/8/2017)
Lulusan Magister bidang Teknik Pendidikan ini menuturkan bahwa utang luar negeri Indonesia sampai akhir Mei 2017 mencapai Rp 3.672,33 triliun. Utang ini naik Rp 1.067,4 triliun jika dibandingkan sejak awal pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2014 Rp 2.604,93 triliun.
Selain itu, Abdullah Hehamahua juga mengungkapkan bahwa utang luar negeri Indonesia selama dipimpin oleh Presiden Jokowi, bunga utangnya mencapai Rp 100 triliun.
Atas fakta tersebut, Abdullah menilai bahwa Presiden Jokowi pantas diberi gelar bapak 'pahlawan penghutang terbesar Indonesia'.
"Pak Jokowi luar biasa prestasi utangnya. Dapat dikatakan beliau adalah pahlawan penghutang terbesar Indonesia," tutupnya (ts)
Bahkan pada tahun 2018, infrastruktur juga masih menjadi prioritas utama pemerintahan Jokowi dalam menggenjot perekonomian nasional. Karena itu, Jokowi mengucurkan dana Rp 106 triliun untuk pembangunan infrastruktur. Anggaran itu disebut yang terbesar diantara semua pos kementerian atau lembaga.
Mantan Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua ikut prihatin dengan perekonomian nasional tersebut. Bahkan dia sesalkan kondisi tersebut. Dalam bedah buku yang dilaksanakan di Universitas Sumatera Utara pada Jumat (18/8) lalu itu, Ia menyampaikan bahwa tambahan utang luar negeri Indonesia pada masa rezim Pemerintahan Jokowi-JK ini semakin parah.
"Setiap tahun ada tambahan hutang Indonesia kepada luar negeri," sebutnya Selasa (22/8/2017)
Lulusan Magister bidang Teknik Pendidikan ini menuturkan bahwa utang luar negeri Indonesia sampai akhir Mei 2017 mencapai Rp 3.672,33 triliun. Utang ini naik Rp 1.067,4 triliun jika dibandingkan sejak awal pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2014 Rp 2.604,93 triliun.
Selain itu, Abdullah Hehamahua juga mengungkapkan bahwa utang luar negeri Indonesia selama dipimpin oleh Presiden Jokowi, bunga utangnya mencapai Rp 100 triliun.
Atas fakta tersebut, Abdullah menilai bahwa Presiden Jokowi pantas diberi gelar bapak 'pahlawan penghutang terbesar Indonesia'.
"Pak Jokowi luar biasa prestasi utangnya. Dapat dikatakan beliau adalah pahlawan penghutang terbesar Indonesia," tutupnya (ts)
0 Response to "Mantan Penasihat KPK: Jokowi Layak Disebut Pahlawan Penghutang Terbesar Indonesia"
Post a Comment