Pernah dengar kisah anggota Front Pembela Islam
(FPI) dan umat Islam lainnya mengawal jemaat Kristiani saat hendak
melangsungkan pernikahan di Gereja Katedral, Jakarta, pada Aksi Bela
Islam, 2016 lalu?
Itu salah satu contoh bentuk toleransi umat Islam khususnya FPI atas umat beragama lain. Ada kisah lainnya yang beresensi serupa, sebagamana dituturkan Pendeta S Supit.
Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) DKI Jakarta ini bertutur, terkait toleransi FPI, pihaknya selama ini memang sudah tidak terlalu asing lagi, termasuk dengan tokohnya, Habib Muhammad Rizieq Shihab.
Pendeta Supit rupanya pernah mengunjungi Habib Rizieq di Petamburan, Jakarta Pusat. Petamburan merupakan lokasi dimana Markaz Syariah DPP FPI berada.
Supit mengunjungi Habib Rizieq, yang saat itu belum didapuk sebagai Imam Besar FPI, dalam rangka terkait acara Paskah Nasional yang akan digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
“13 tahun lalu saya mengunjungi Habib Rizieq di Petamburan waktu itu dan kami akan mengadakan Paskah Nasional di Monas,” tutur Supit dalam sambutannya saat menghadiri acara Milad FPI ke-19 di Stadion Muara Kamal, Jakarta Utara, Sabtu, 19 Agustus 2017.
Milad bertema “Merawat Kebhinekaan dalam Bingkai NKRI Bersyariah” tersebut digelar sekaligus memperingati HUT RI ke-72.
“Laksanakan saja, FPI akan mengawal acara ini,” ujar Habib seperti dituturkan Supit.
“Wah, luar biasa saya bilang,” imbuh sang pendeta mengapresiasi sikap toleransi pihak FPI.
Lantas Habib Rizieq berpesan kepada Supit, bahwa yang terpenting meningkatkan dialog antar agama. “Supaya menyempitkan kecurigaan,” pesan Habib Rizieq dituturkan Supit di depan sedikitnya puluhan ribu pengurus dan anggota FPI yang memadati stadion.
Kalau dialog ditingkatkan, “maka kerukunan bisa kita tuai bersama,” kata Habib Rizieq lagi masih dikutip Supit.
Pada kesempatan Milad itu, Supit lantas mengapresiasi keberadaan FPI selama ini. Milad tersebut memang menghidangkan pemandangan menarik, dimana sejumlah tokoh agama non-Islam turut hadir dan memberikan sambutan serta apresiasinya atas FPI.
“Ini suatu peristiwa yang luar biasa. Menandakan bahwa FPI yang tadinya dalam tanda petik agak ditakuti, ternyata begitu ramah pada siang hari ini,” ujar Supit di atas panggung utama acara lantas disambut tepuk tangan hadirin.
“Karena saya percaya, lepas dari keyakinan kita masing-masing, kita semua adalah umat ciptaan Tuhan, yang wajib harus saling menghargai dan saling mengasihi,” jelasnya di depan Ketua Umum FPI Ustadz Shabri Lubis.
Supit pun atas nama PGI mengatakan, cinta kasih dan persaudaraan adalah nilai-nilai universal. Ia berharap nilai-nilai itu tak hanya dimiliki oleh segelintir umat, “tapi oleh kita sekalian termasuk kawan-kawan FPI juga,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Seyogianya, kata Supit yang berdiri di samping Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) perwakilan Katolik Budi Pratikno, antar umat beragama hidup dengan saling menghormati dan menghargai.
Akhir kata, PGI pun menyampaikan ucapan selamat atas Milad FPI ke-19.
“Dengan harapan, FPI akan maju terus menjadi pembawa damai, menjadi pembawa sukacita, sehingga NKRI tetap terpelihara, dan kita tetap hidup rukun satu dengan yang lain,” pungkasnya lagi-lagi disambut apresiasi hadirin dan tokoh-tokoh FPI serta aktivis Muslim pada acara itu.
Dalam sesi foto bersama, Supit dan pendeta serta romo lainnya berfoto bersama dengan tokoh-tokoh FPI serta para aktivis Muslim. Tangan-tangan mereka saling menggenggam erat. (Hdy)
Itu salah satu contoh bentuk toleransi umat Islam khususnya FPI atas umat beragama lain. Ada kisah lainnya yang beresensi serupa, sebagamana dituturkan Pendeta S Supit.
Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) DKI Jakarta ini bertutur, terkait toleransi FPI, pihaknya selama ini memang sudah tidak terlalu asing lagi, termasuk dengan tokohnya, Habib Muhammad Rizieq Shihab.
Pendeta Supit rupanya pernah mengunjungi Habib Rizieq di Petamburan, Jakarta Pusat. Petamburan merupakan lokasi dimana Markaz Syariah DPP FPI berada.
Supit mengunjungi Habib Rizieq, yang saat itu belum didapuk sebagai Imam Besar FPI, dalam rangka terkait acara Paskah Nasional yang akan digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
“13 tahun lalu saya mengunjungi Habib Rizieq di Petamburan waktu itu dan kami akan mengadakan Paskah Nasional di Monas,” tutur Supit dalam sambutannya saat menghadiri acara Milad FPI ke-19 di Stadion Muara Kamal, Jakarta Utara, Sabtu, 19 Agustus 2017.
Milad bertema “Merawat Kebhinekaan dalam Bingkai NKRI Bersyariah” tersebut digelar sekaligus memperingati HUT RI ke-72.
Dalam pertemuan itu, tutur Supit, Habib Rizieq pun mempersilakan pihak Kristiani menggelar acara Paskah Nasional tersebut.
“Laksanakan saja, FPI akan mengawal acara ini,” ujar Habib seperti dituturkan Supit.
“Wah, luar biasa saya bilang,” imbuh sang pendeta mengapresiasi sikap toleransi pihak FPI.
Lantas Habib Rizieq berpesan kepada Supit, bahwa yang terpenting meningkatkan dialog antar agama. “Supaya menyempitkan kecurigaan,” pesan Habib Rizieq dituturkan Supit di depan sedikitnya puluhan ribu pengurus dan anggota FPI yang memadati stadion.
Kalau dialog ditingkatkan, “maka kerukunan bisa kita tuai bersama,” kata Habib Rizieq lagi masih dikutip Supit.
Pada kesempatan Milad itu, Supit lantas mengapresiasi keberadaan FPI selama ini. Milad tersebut memang menghidangkan pemandangan menarik, dimana sejumlah tokoh agama non-Islam turut hadir dan memberikan sambutan serta apresiasinya atas FPI.
“Ini suatu peristiwa yang luar biasa. Menandakan bahwa FPI yang tadinya dalam tanda petik agak ditakuti, ternyata begitu ramah pada siang hari ini,” ujar Supit di atas panggung utama acara lantas disambut tepuk tangan hadirin.
Supit bertutur, saat undangan untuk menghadiri Milad FPI ke-19 itu datang kepadanya, sang pendeta langsung menyatakan kesiapannya akan hadir.
“Karena saya percaya, lepas dari keyakinan kita masing-masing, kita semua adalah umat ciptaan Tuhan, yang wajib harus saling menghargai dan saling mengasihi,” jelasnya di depan Ketua Umum FPI Ustadz Shabri Lubis.
Supit pun atas nama PGI mengatakan, cinta kasih dan persaudaraan adalah nilai-nilai universal. Ia berharap nilai-nilai itu tak hanya dimiliki oleh segelintir umat, “tapi oleh kita sekalian termasuk kawan-kawan FPI juga,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Seyogianya, kata Supit yang berdiri di samping Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) perwakilan Katolik Budi Pratikno, antar umat beragama hidup dengan saling menghormati dan menghargai.
Akhir kata, PGI pun menyampaikan ucapan selamat atas Milad FPI ke-19.
“Dengan harapan, FPI akan maju terus menjadi pembawa damai, menjadi pembawa sukacita, sehingga NKRI tetap terpelihara, dan kita tetap hidup rukun satu dengan yang lain,” pungkasnya lagi-lagi disambut apresiasi hadirin dan tokoh-tokoh FPI serta aktivis Muslim pada acara itu.
Dalam sesi foto bersama, Supit dan pendeta serta romo lainnya berfoto bersama dengan tokoh-tokoh FPI serta para aktivis Muslim. Tangan-tangan mereka saling menggenggam erat. (Hdy)
0 Response to "Kisah PGI Saat Dipersilakan Habib Rizieq Gelar Paskah Nasional di Monas"
Post a Comment