Sebuah masjid di negara bagian
Minnesota, Amerika Serikat (AS), dibom pada Sabtu (6/8) pagi, sementara
jamaah berkumpul di dalam untuk sholat subuh. Tidak ada yang terluka
dalam serangan di Pusat Islam Dar Al Farooq di Bloomington ini namun
polisi mengatakan bahwa kantor imam masjid tersebut telah dirusak.
Dilansir Aljazirah pada Ahad (6/8), Biro Investigasi Federal (FBI) telah
melakukan penyelidikan atas serangan tersebut, yang berlangsung sekitar
pukul 5 pagi waktu setempat (09:00 GMT). Richard Thorton, agen khusus
yang bertanggung jawab atas Divisi Minneapolis FBI, mengatakan
penyelidikan akan menentukan apakah insiden tersebut merupakan kejahatan
kebencian dan penyebab lain.
Thorton menambahkan ledakan itu disebabkan oleh "alat peledak buatan".
Ia juga menyatakan penyidik telah menemukan komponen perangkat peledak
itu untuk mencari tahu bagaimana perakitan bom
Menurut sebuah pernyataan dari Muslim American Society of Minnesota
meyebutkan jamaah berhasil memadamkan api sebelum petugas pemadam
kebakaran tiba. Direktur kelompok tersebut, Asad Zaman, mengatakan
kepada wartawan bahwa seorang saksi melihat sebelum ledakan ada sesuatu
yang dilemparkan dari sebuah van atau truk ke jendela kantor imam.
Mohamed Omar, direktur eksekutif masjid tersebut, menambahkan kendaraan
tersebut segera melesat pergi. Omar kepada media lokal juga menyatakan
masjid yang didominasi Muslim asal Somalia, seperti banyak masjid lain
di seluruh AS, telah menerima telepon dan email bernada ancaman.
Menurut Muslim American Society of Minnesota, Pusat Islam Dar Al Farooq
berfungsi sebagai fasilitas keagamaan dan pengorganisasian komunitas
untuk para aktivis dan pemimpin Muslim di daerah tersebut.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mendesak pusat-pusat Islam dan
masjid-masjid di seluruh negeri untuk meningkatkan keamanan. Direktur
hak sipil lokal, Amir Malik, mengatakan bahwa jika motif bias terbukti,
serangan ini bakal menambah panjang daftar insiden kebencian yang
menargetkan institusi Islam di Amerika Serikat beberapa bulan terakhir.
CAIR dan masjid menawarkan hadiah 10 ribu dolar AS setiap informasi yang
mengarah pada dugaan atau penangkapan penangkapan pelaku. Menurut CAIR,
serangan tersebut terjadi di tengah peningkatan secara drastis jumlah
insiden nti-Islam di AS.
Kelompok tersebut menemukan ada 2.213 insiden semacam itu tahun lalu,
meningkat 57 persen dari tahun 2015. Sebuah laporan baru-baru ini juga
mengatakan bahwa kejahatan kebencian melonjak pada 2016, yang merupakan
tahun terburuk dalam catatan insiden anti-Muslim sejak kelompok tersebut
memulai sistem dokumentasi pada 2013.
Lembaga hukum di bagian selatan AS juga menemukan jumlah kelompok yang
meluncurkan kebencian atau sikap anti-Muslim di AS meningkat hampir tiga
kali lipat sejak Donald Trump meluncurkan kampanye kepresidenannya pada
2015. Laporan tersebut melaporkan bahwa jumlah organisasi yang
menentang Muslim 'melompat' dari 34 pada 2015 menjadi 101 tahun lalu.
Pada Juni, sebagian penegakan larangan Muslim Trump mulai berlaku.
Pemohon visa baru dari Suriah, Sudan, Somalia, Libya, Iran dan Yaman dan
semua pengungsi harus membuktikan hubungan dengan kerabat "dekat" yang
tinggal di AS agar memenuhi syarat untuk mendapatkan visa. (Republika)
0 Response to "Jelang Shalat Subuh, Masjid di AS Dibom"
Post a Comment