Israel dilaporkan telah mencuri
sejumlah besar dokumen rahasia milik organisasi al-Waqfi di Yerusalem.
Al-Waqfi adalah organisasi yang dipercaya mengendalikan dan mengelola
bangunan-bangunan Islam di dan sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa.
Hassan Khater, kepala Pusat Internasional al-Waqfi, mengatakan
perampasan telah dilakukan tiga hari setelah baku tembak yang dilaporkan
pada 14 Juli di dekat lokasi tersebut, yang menyebabkan dua tentara
Israel dan tiga orang Palestina tewas. Israel menutup sepenuhnya
kompleks tersebut setelah insiden tersebut terjadi.
"Dokumen-dokumen tersebut terdiri dari surat-surat yang membuktikan
kepemilikan terhadap sejumlah besar harta tak bergerak, serta dokumen
rahasia yang memuat informasi tentang masjid dan gedung peradilan
agama," ucap Khater, seperti dilansir Farsnews pada Senin (31/7).
Khater mengatakan, dokumen tersebut menampilkan data sekitar 90 persen
properti yang terletak di Kota Tua Yerusalem, tempat kompleks al-Aqsa
berada, yang memungkinkan Tel Aviv menyita properti tersebut saat
disalahgunakan.
Seperti diketahui, otoritas keamanan Israel lebih dari sepekan melakukan
pembatasan terhadap umat Muslim untuk memasuki komplek al-Aqsa, setelah
sebelumnya menutup komplek itu selama dua hari. Hal ini memancing
reaksi keras dari warga Palestina, yang berujung bentrokan dengan
otoritas Israel.
Israel akhirnya memutuskan untuk menghentikan pembatasan di al-Aqsa
setelah adanya tekanan kuat dari dunia Islam. Turki, Arab Saudi, dan
Indonesia adalah beberapa negara yang menyampaikan protes atas
pembatasan tersebut. ( snc)
0 Response to "Israel Dilaporkan Curi Dokumen Penting dari Al-Aqsa"
Post a Comment