Drama terbaru dari MBC yang berjudul Man Who Dies to Live diboikot para penggemar drama Korea. Serial yang baru ditayangkan pada 19 Juli lalu ini dinilai telah menodai Islam.
Dilansir dari Soompi, Ahad (23/7), drama Who Dies to Live menampilkan tayangan kontroversial dengan melibatkan sejumlah simbol budaya Islam dan Arab. Dalam sebuah adegan, terlihat tayangan sejumlah perempuan mengenakan jilbab tampil dengan pakaian bikini.
Ada pula adegan tiga perempuan mengenakan pakaian terbuka dan ketat beserta jilbab dan penutup wajah. Adegan kontroversial lainnya yaitu sang pemeran utama, Choi Min So, mengenakan pakaian tradisional Muslim sambil menenggak minuman anggur.
Akibatnya, drama ini menuai kritikan dari penggemar internasional di media sosial. Melalui media sosial pula, para penggemar ini memboikot drama Man Who Dies to Live dan menuntut MBC untuk berhenti menayangkannya.
Warganet yang marah tersebut juga mengajukan petisi kepada MBC dan menyebarkannya di media sosial. Mrah Zen yang tinggal di Damaskus, Suriah, menginisiasi petisi melalui laman change.org. Hingga Ahad pagi, petisi itu sudah ditandatangani lebih dari 10 ribu pendukung.
MBC secara sudah resmi menyampaikan permintaan maaf atas penggambaran budaya Islam dalam drama terbarunya Man Who Dies to Live. Permintaan maaf tersebut disampaikan melalui media sosial Twitter pada 21 Juli lalu.
Mengawali permintaan maafnya, MBC menjelaskan drama tersebut hanya bersifat fiktif. Selanjutnya, MBC meminta maaf atas kemungkinan bahaya yang mungkin ditimbulkan dari penayangan drama tersebut.
MBC berulang kali menekankan mereka tidak bermaksud sama sekali menyinggung agama atau budaya tertentu. Menutup pernyataannya, MBC meyakinkan para penonton mereka akan lebih berhati-hati kedepannya.
Meski MBC telah mengakui kesalahannya, permintaan maaf tersebut masih mendapatkan respon negatif dari para penggemar. Banyak warganet yang telah menyetujui pemboikotan terhadap drama tersebut.
Drama ini dibintangi oleh aktor senior Korea Selatan, Choi Min Soo, sebagai Jal Dang Goo. Pemeran lainya yakni Shin Sung Rok, Kang Ye Won, dan Lee So Yeon.
Drama ini menceritakan tentang seorang pria Korea yang tinggal di sebuah kerajan kecil dan fiksi di Timur Tengah selama lebih dari 40 tahun, dimulai pada awal 1970-an. Pria yang mendapatkan nama Said Faad Ali ini memperoleh status sosial yang tinggi dan mendapatkan dukungan dari penguasa Timur Tengah.
Penguasa Timur Tengah memerintahkan Said Faad Ali untuk menemukan anak perempuannya di Korea. Sebagai hadiah kalau Said Faad Ali berhasil, ia boleh menikahi putri penguasa tersebut.
Dalam beberapa poster resmi dan episode, MBC menampilkan sejumlah karakter berpakaian seksi dengan busana ala Muslim tradisional. Simbol lain yang juga mewakili budaya tersebut yaitu peralatan makan, lokasi termasuk arsitektur Islam serta beberapa dialog yang juga menggunakan bahasa kerajaan Timur Tengah.
Dilansir dari Soompi, Ahad (23/7), drama Who Dies to Live menampilkan tayangan kontroversial dengan melibatkan sejumlah simbol budaya Islam dan Arab. Dalam sebuah adegan, terlihat tayangan sejumlah perempuan mengenakan jilbab tampil dengan pakaian bikini.
Ada pula adegan tiga perempuan mengenakan pakaian terbuka dan ketat beserta jilbab dan penutup wajah. Adegan kontroversial lainnya yaitu sang pemeran utama, Choi Min So, mengenakan pakaian tradisional Muslim sambil menenggak minuman anggur.
Akibatnya, drama ini menuai kritikan dari penggemar internasional di media sosial. Melalui media sosial pula, para penggemar ini memboikot drama Man Who Dies to Live dan menuntut MBC untuk berhenti menayangkannya.
Warganet yang marah tersebut juga mengajukan petisi kepada MBC dan menyebarkannya di media sosial. Mrah Zen yang tinggal di Damaskus, Suriah, menginisiasi petisi melalui laman change.org. Hingga Ahad pagi, petisi itu sudah ditandatangani lebih dari 10 ribu pendukung.
MBC secara sudah resmi menyampaikan permintaan maaf atas penggambaran budaya Islam dalam drama terbarunya Man Who Dies to Live. Permintaan maaf tersebut disampaikan melalui media sosial Twitter pada 21 Juli lalu.
Mengawali permintaan maafnya, MBC menjelaskan drama tersebut hanya bersifat fiktif. Selanjutnya, MBC meminta maaf atas kemungkinan bahaya yang mungkin ditimbulkan dari penayangan drama tersebut.
MBC berulang kali menekankan mereka tidak bermaksud sama sekali menyinggung agama atau budaya tertentu. Menutup pernyataannya, MBC meyakinkan para penonton mereka akan lebih berhati-hati kedepannya.
Meski MBC telah mengakui kesalahannya, permintaan maaf tersebut masih mendapatkan respon negatif dari para penggemar. Banyak warganet yang telah menyetujui pemboikotan terhadap drama tersebut.
Drama ini dibintangi oleh aktor senior Korea Selatan, Choi Min Soo, sebagai Jal Dang Goo. Pemeran lainya yakni Shin Sung Rok, Kang Ye Won, dan Lee So Yeon.
Drama ini menceritakan tentang seorang pria Korea yang tinggal di sebuah kerajan kecil dan fiksi di Timur Tengah selama lebih dari 40 tahun, dimulai pada awal 1970-an. Pria yang mendapatkan nama Said Faad Ali ini memperoleh status sosial yang tinggi dan mendapatkan dukungan dari penguasa Timur Tengah.
Penguasa Timur Tengah memerintahkan Said Faad Ali untuk menemukan anak perempuannya di Korea. Sebagai hadiah kalau Said Faad Ali berhasil, ia boleh menikahi putri penguasa tersebut.
Dalam beberapa poster resmi dan episode, MBC menampilkan sejumlah karakter berpakaian seksi dengan busana ala Muslim tradisional. Simbol lain yang juga mewakili budaya tersebut yaitu peralatan makan, lokasi termasuk arsitektur Islam serta beberapa dialog yang juga menggunakan bahasa kerajaan Timur Tengah.
0 Response to "Warganet Marah dan Boikot Drama Korea Terbaru Ini karena Lecehkan Islam"
Post a Comment