Kementerian Kepurbakalaan Mesir mengumumkan artefak penting berupa
manuskrip medis peninggalan abad ke-6 M yang ditemukan saat restorasi
perpustakaan Biara St Catherine di Sinai Selatan.
Pengumuman perihal manuskrip kedokteran itu dilakukan oleh Menteri Kepurbakalaan Mesir Khaled El-Enany dalam seremoni di kantor kementrian, lapor Ahram Online Rabu (5/7/2017). Seremoni dihadiri oleh Menteri Telekomunikasi, Digital dan Media Yunani Nikkos Pappas, Uskup Agung Biara St Catherine, Menteri Kebudayaan Mesir Helmy El-Namnam, Menteri Telekomunikasi dan Teknologi Informasi Mesir Yassir El-Kadi, Menteri Pariwisata Mesir Yehia Rashid, serta Gubernur Sinai Selatan Mayjen Khalid Fouda.
Mohammed Abdel-Latif, asisten menteri untuk urusan situs-situs arkeologi, menjelaskan bahwa manuskrip yang ditemukan itu adalah salah satu dari apa yang dikenal sebagai “manuskrip Palmesit,” berasal dari abad VI. Manuskrip itu ditulis di atas lembaran kulit dan sebagian merupakan resep medis dari dokter Yunani Kuno terkemuka Hippokrates, yang juga dikenal sebagai bapak kedokteran Hippokrates hidup antara tahun 460 SM dan 370 SM.
Pada artefak medis itu juga terdapat tiga resep kedokteran lain yang ditulis oleh orang yang tidak diketahui namanya, salah satunya berupa gambar tanaman-tanaman herba resep Yunani.
Lapisan kedua dari lembaran kulit berisi tulisan itu merupakan kalimat-kalimat dari Bibel, yang dikenal dengan “manuskrip Sinaitik,” yang beredar luas pada masa Abad Pertengahan.
Ahmed Al-Nimr, pengawas dokumentasi arkeologi Koptik di kementerian, mengatakan kepada Ahram Online bahwa manuskrip Palmesit adalah sebuah tipe manuskrip yang terkenal dan ditulis di atas kulit dan terdiri dari dua lapis. Tulisan pada lapisan pertama dihapus, kemudian kulit yang sama dipergunakan untuk menulis hal lainnya (menjadi lapisan kedua).
“Hal tersebut dilakukan karena mahalnya harga kulit pada masa itu,” jelas Al-Nimr.
Manuskrip tersebut ditemukan oleh para biarawan saat perpustakaan di biara mereka dipugar. Biara St Catherine menyimpan banyak manuskrip Palmesit di samping 6.000 manuskrip lain yang ada di perpustakaan. Sebanyak 600 manuskrip ditulis dalam bahasa Arab, Yunani, Ethiopia, Koptik, Armenia dan Bahasa Suryani. Isinya kebanyakan berupa teks sejarah, geografi dan filosofi. Manuskrip tertua yang ada di biara itu berasal dari abad ke-4 Masehi.
Sumber: Hidayatullah
Pengumuman perihal manuskrip kedokteran itu dilakukan oleh Menteri Kepurbakalaan Mesir Khaled El-Enany dalam seremoni di kantor kementrian, lapor Ahram Online Rabu (5/7/2017). Seremoni dihadiri oleh Menteri Telekomunikasi, Digital dan Media Yunani Nikkos Pappas, Uskup Agung Biara St Catherine, Menteri Kebudayaan Mesir Helmy El-Namnam, Menteri Telekomunikasi dan Teknologi Informasi Mesir Yassir El-Kadi, Menteri Pariwisata Mesir Yehia Rashid, serta Gubernur Sinai Selatan Mayjen Khalid Fouda.
Mohammed Abdel-Latif, asisten menteri untuk urusan situs-situs arkeologi, menjelaskan bahwa manuskrip yang ditemukan itu adalah salah satu dari apa yang dikenal sebagai “manuskrip Palmesit,” berasal dari abad VI. Manuskrip itu ditulis di atas lembaran kulit dan sebagian merupakan resep medis dari dokter Yunani Kuno terkemuka Hippokrates, yang juga dikenal sebagai bapak kedokteran Hippokrates hidup antara tahun 460 SM dan 370 SM.
Pada artefak medis itu juga terdapat tiga resep kedokteran lain yang ditulis oleh orang yang tidak diketahui namanya, salah satunya berupa gambar tanaman-tanaman herba resep Yunani.
Lapisan kedua dari lembaran kulit berisi tulisan itu merupakan kalimat-kalimat dari Bibel, yang dikenal dengan “manuskrip Sinaitik,” yang beredar luas pada masa Abad Pertengahan.
Ahmed Al-Nimr, pengawas dokumentasi arkeologi Koptik di kementerian, mengatakan kepada Ahram Online bahwa manuskrip Palmesit adalah sebuah tipe manuskrip yang terkenal dan ditulis di atas kulit dan terdiri dari dua lapis. Tulisan pada lapisan pertama dihapus, kemudian kulit yang sama dipergunakan untuk menulis hal lainnya (menjadi lapisan kedua).
“Hal tersebut dilakukan karena mahalnya harga kulit pada masa itu,” jelas Al-Nimr.
Manuskrip tersebut ditemukan oleh para biarawan saat perpustakaan di biara mereka dipugar. Biara St Catherine menyimpan banyak manuskrip Palmesit di samping 6.000 manuskrip lain yang ada di perpustakaan. Sebanyak 600 manuskrip ditulis dalam bahasa Arab, Yunani, Ethiopia, Koptik, Armenia dan Bahasa Suryani. Isinya kebanyakan berupa teks sejarah, geografi dan filosofi. Manuskrip tertua yang ada di biara itu berasal dari abad ke-4 Masehi.
Sumber: Hidayatullah
0 Response to "Manuskrip Medis dari Abad Ke-6 Ditemukan di Biara St Catherine Sinai Mesir"
Post a Comment