Mungkin kalian tak pernah menyangka bagaimana perjuangan seseorang beralih ke jalan yang benar.
Banyak hal yang harus dilalui oleh seseorang untuk bisa kembali ke jalan yang benar.
Hal ini dialami oleh Mang Kiki, Mas Beth, Faisal dan Gilang yang merupakan anggota Geng Motor Moonraker yang hingga akhirnya hijrah ke jalan yang benar.
Ketika ditemui oleh TribunJabar.co.id saat mengisi acara Pesantren Pusdai Membiru pada Selasa (13/6/2017) mereka berempat menceritakan perjalanan jadi anggota Geng Motor Moonraker.
Tanpa sungkan, mereka menceritakan sering dikejar polisi, anarkis dan balapan liar.
Dulu, Geng Motor Moonraker memang terkenal galak dan sadis.
Akhir tahun lalu, polisi bahkan menangkap empat anggota Moonraker yang mengeroyok seorang pemuda hingga tewas.
“Kita dulu itu sering lah balapan motor, deket sama miras dan narkoba, sekarang kan alhamdullilah udah engga,” ujar Mas Beth.
Mas Beth bilang kalau dia beralih karena merasa ada hal yang janggal dengan hidupnya.
Lucunya itu terjadi ketika dia patah tulang tangan saat bermain voli.
“Iya hidup kok gini terus?” Ujar Mas Beth, pendiri Moonraker Syariah.
Mang Kiki mungkin mempunyai cerita lebih mengharukan.
Dia mengatakan kalau titik baliknya adalah ketika bulan Ramadan beberapa tahun lalu saat sang Ayah meninggal dunia.
“Saat itu saya bangun malam, lihat ke luar langit cerah terus saya ambil wudhu dan salat malam” ujar Kiki.
“Saat itu juga saya menangis untuk pertama kalinya.”
Cerita-cerita ini didengarkan oleh para peserta dengan seksama dari pukul 16.00 WIB sampai azan mabrig.
Hingga sekarang, baik Mas Beth ataupun Mang Kiki selalu aktif didalam klub motor masing-masing untuk kembangkan kegiatan syariah didalam organisasi.
“Biar makin banyak lagi yang hijrah ke jalan yang lebih baik” ujar Mas Beth. (Eramuslim)
Banyak hal yang harus dilalui oleh seseorang untuk bisa kembali ke jalan yang benar.
Hal ini dialami oleh Mang Kiki, Mas Beth, Faisal dan Gilang yang merupakan anggota Geng Motor Moonraker yang hingga akhirnya hijrah ke jalan yang benar.
Ketika ditemui oleh TribunJabar.co.id saat mengisi acara Pesantren Pusdai Membiru pada Selasa (13/6/2017) mereka berempat menceritakan perjalanan jadi anggota Geng Motor Moonraker.
Tanpa sungkan, mereka menceritakan sering dikejar polisi, anarkis dan balapan liar.
Dulu, Geng Motor Moonraker memang terkenal galak dan sadis.
Akhir tahun lalu, polisi bahkan menangkap empat anggota Moonraker yang mengeroyok seorang pemuda hingga tewas.
“Kita dulu itu sering lah balapan motor, deket sama miras dan narkoba, sekarang kan alhamdullilah udah engga,” ujar Mas Beth.
Mas Beth bilang kalau dia beralih karena merasa ada hal yang janggal dengan hidupnya.
Lucunya itu terjadi ketika dia patah tulang tangan saat bermain voli.
“Iya hidup kok gini terus?” Ujar Mas Beth, pendiri Moonraker Syariah.
Mang Kiki mungkin mempunyai cerita lebih mengharukan.
Dia mengatakan kalau titik baliknya adalah ketika bulan Ramadan beberapa tahun lalu saat sang Ayah meninggal dunia.
“Saat itu saya bangun malam, lihat ke luar langit cerah terus saya ambil wudhu dan salat malam” ujar Kiki.
“Saat itu juga saya menangis untuk pertama kalinya.”
Cerita-cerita ini didengarkan oleh para peserta dengan seksama dari pukul 16.00 WIB sampai azan mabrig.
Hingga sekarang, baik Mas Beth ataupun Mang Kiki selalu aktif didalam klub motor masing-masing untuk kembangkan kegiatan syariah didalam organisasi.
“Biar makin banyak lagi yang hijrah ke jalan yang lebih baik” ujar Mas Beth. (Eramuslim)
0 Response to "Kisah Geng Motor Sadis Moonraker Jadi Geng Motor Syariah"
Post a Comment