Wenda yang mengambil program Magister Ilmu Administrasi Publik ini juga meraih predikat wisudawan terbaik dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,6.
“Saya juga lulusan progam Magister termuda. Jadi saat diwisuda April 2017 lalu saya mendapatkan tiga sertifikat, lulusan terbaik, wisudawan terbaik dan lulusan termuda,” katanya, seperti diberitakan Solopos.com Selasa (30/5/2017).
Pria kelahiran Lanijaya, Papua, pada 12 Oktober 1988 tersebut, saat diwisuda S2 lalu masih berusia 29. Dia menyelesaikan program S2 di Unsri selama satu tahun delapan bulan.
Tesis Wenda berjudul Pengelolaan Dana Desa Dalam Perpesptif Peraturan Bupati Karanganyar No.98/2015 tentang Petunjuk Terkait Penggunaan Dana (Studi Kasus Di Desa Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar).
Wenda mengaku melanjutkan program Magister di Unisri Solo karena mendapatkan tugas belajar dari Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP) Amal Ilmiah Yayasan Pendidikan Islam (Yapis), Wamena.
STISIP Yapis Wamena merupakan tempat dia mengabdi sebagai dosen setelah menamatkan program sarjana (SI) Manajemen Kebijakan Publik.
Selama menempuh pendidikan Magister Ilmu Administrasi Publik (MAP) di Unisri Solo, lanjut dia, seluruh biaya ditanggung pihak Stisip.
“Saya kos di dekat kampus Universitas Sebelas Maret [UNS] Solo,” ungkap mantan anggota resimen mahasiswa (Menwa) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Wamewa ini.
Selama berada di Solo, Wenda mengaku sangat terkesan karena warganya kalem dan ramah serta lingkungan harmonis, “Solo kota yang luar biasa. Saya sangat terkesan sekali,” ujar Wenda sambil tertawa.
Lingkungan Harmonis
Selain itu imbuh dia, Solo cocok sebagai kota studi karena makanan murah, semisal “nasi kucing” hanya Rp2.000 per bungkus, nasi padang Rp12.000. “Saya kapan-kapan akan kembali ke Solo,” kata suami Dewi Wahyuni tersebut.
Dia menambahkan setelah meraih gelar magister dari Unisri kembali ke kampus STISIP Yapis Wamena serta mendapatkan promosi jabatan sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM).
Terpisah Direktur Pascasarjana Unisri Solo, Wibowo Murti Samadi, mengungkapkan Girinius Wenda adalah mahasiswa S2 yang rajin.
“Orangnya kecil [Girinius Wenda] tapi rajin sehingga dapat menyelesaikan program S2 dalam waktu satu tahun delapan bulan,” jelas dia.
Prestasi yang diraih mahasiswa asal Papua tersebut, imbuh Wibowo, agar menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya meraih prestasi lebih baik. “Dia [Gerinius Wenda] sudah lapor saya kalau diangkat sebagai Ketua LPPM STISIP Yapis Wamena, pungkasnya.
0 Response to "Inilah Girinius Wenda, Lulusan Terbaik S2 Unisri Solo Asal Wamena, Raih 3 Gelar Terbaik dan Jadi Dosen di Yapis Wamena"
Post a Comment