Ketua Dewan Adat di Tolikara, Papua, Jhon Bogum, menyebut insiden pembakaran masjid dan rumah kios (ruki) di Pasar Distrik Karubaga, Kecamatan Tolikara, Papua dipicu adannya provokasi dari luar Gereja Injili Di Indonesia (GIDI).
John menuturkan, provokasi berasal dari para pendeta non-pribumi. Mereka ikut mempertegang hubungan antarumat beragama di Tolikara belakangan ini.
"Ya memang begitu, sebab sejak dulu kita hidup rukun adat dan agama,"katanya, Kamis (23/7).
Rencananya, Tim Pencari Fakta (TPF) Komat Tolikara Jumat (24/7) ini akan melakukan pertemuan adat antara Ketua Suku Dani, Lembah Baliem, Wamemena, dengan Ketua Dewan Adat Kabupaten Tolikara. Pertemuan guna mencari solusi secara adat, guna memulihkan situasi yg lebih kondusif. Misalnya, dengan memabatasi peran ormas yang terlalu menguasi kehidupan keagaman di Tolikara. (Republika)
John menuturkan, provokasi berasal dari para pendeta non-pribumi. Mereka ikut mempertegang hubungan antarumat beragama di Tolikara belakangan ini.
"Ya memang begitu, sebab sejak dulu kita hidup rukun adat dan agama,"katanya, Kamis (23/7).
Rencananya, Tim Pencari Fakta (TPF) Komat Tolikara Jumat (24/7) ini akan melakukan pertemuan adat antara Ketua Suku Dani, Lembah Baliem, Wamemena, dengan Ketua Dewan Adat Kabupaten Tolikara. Pertemuan guna mencari solusi secara adat, guna memulihkan situasi yg lebih kondusif. Misalnya, dengan memabatasi peran ormas yang terlalu menguasi kehidupan keagaman di Tolikara. (Republika)
0 Response to "Kepala Adat Tolikara Sebut Pendeta Non Pribumi yang Memicu Pembakaran"
Post a Comment