Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, masalah berawal akibat ada informasi seorang anggota satgas Pamtas 410/Alugoro bernama Serda Bangun pada saat melakukan pembersiahan dan membakar sampah di bak sampah yang berada di belakang mess Satgas 410/Alugoro serta ikut terbakar buku-buku bacaan yang menyerupai Alkitab yang berjudul Asal Usul Agama-Agama. Buku yang terbakar tersebut difoto oleh mahasiswa dan melaporkannya kepada Jemaat Sion, Padang Bulang.
Sekitar pukul 12.15 WIT massa yang marah akibat terprovokasi oleh informasi tersebut menuju Makorem 172/PWY di di Jalan Raya Abepura-Padang Bulan untuk menuntut agar prajurit TNI yang diduga melakukan pembakaran Alkitab dikeluarkan. Massa lalu melakukan aksi pemalangan jalan dengan menggunakan batu, ranting-ranting pohon, batang kayu, dan berbagai material yang ada di sisi jalan.
Pada pukul 14.00 WIT rombongan Kasdam XVII Cendrawasih, Dandim 1701 JYP, dan Kapolresta Jayapura datang dan berupaya berdialog dengan massa. Massa tak bisa ditenangkan, bahkan melakukan penyerangan yang mengakibatkan pengawal Kasdam luka-luka, ajudan Kapolres mengalami luka bacok di bagian kepala dan wajah, dan Kapolresta juga terluka akibat lemparan batu.
Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano didampingi Sekda Kota Jayapura, juga terlihat tiba lokasi untuk berdialog dengan warga yang memblokir jalan raya. Tommy Mano dan sejumlah pendeta serta tokoh agama juga mencoba menenangkan situasi namun massa tetap menuntut agar prajurit pelaku pembakaran diserahkan.
Massa makin brutal dengan menyerang pasukan patroli
Batalyon 751 dengan lemparan batu yang menyebabkan kaca pintu mobil pecah dan
pasukan patroli pun berbalik arah menjauhi massa.
Pada pukul 14.15 WIT, dua pelton Brimob Papua tiba di
lokasi dan mengamankan massa yang sudah mulai anarkis dan diindikasikan pelaku
anarkis tersebut merupakan kelompok dari KNPB yang datang dari Sentani.
Pada pukul 15.00 WIT masa berusaha di tenangkan oleh Ketua Sinode GKI Papua, Pendeta Dani. Dalam arahannya, pendeta Dani meminta massa tidak terprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, karena yang sesungguhnya yang dibakar itu bukan Alkitab, akan tetapi buku tentang agama biasa. Pendeta Dani menyampaikan bahwa dirinya sudah melihat sendiri buktinya.
Sekitar pukul 15.30 Kapolda Papua Irjen Pol. Boy Rafli Ammar tiba di lokasi dan melakukan negosiasi. Kepada massa, Boy meminta masyarakat agar jangan berbuat anarkis karena Kodam dan Polda sudah membentuk tim khusus dalam menyelesaikan permasalahan ini dalam waktu satu minggu.
Setelah segala upaya negosiasi kandas, akhirnya pada pukul 16.00 aparat gabungan dari Korem 172 dan Brimob Polda Papua membubarkan paksa massa yang menutup jalan dengan menembak ke udara dan menangkap dua orang profokator massa yakni Jhony Lee (keturunan Cina) dan Fauk Tukayo (simpatisan KNPB).
Berdasarkan informasi yang diterima media ini, diduga aksi anarkis tersebut sudah ditunggangi oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dari Abepura dan Sentani.
0 Response to "Inilah Kronologi Kurusuhan Akibat Provokasi Berita Hoax Pembakaran Alkitab di Jayapura"
Post a Comment