Cina Sudah Kuasai Timor Leste, Akankah Indonesia Menyusul?

 

Timor Leste kini telah berada dalam hegemoni RRC. Setelah Pemerintah Cina banyak memberikan bantuan modal kepada pemerintah Timor Leste untuk pembangunan infrastruktur nya, tentu harus ada take and give dibalik itu semua; bukan hanya rencana awal yang hanya pembangunan sistem radar Cina di Timor Leste tetapi juga pembangunan Pangkalan Militer nya di sana.

Perlu diketahui semua, pembangunan disegala bidang di Timor Leste kini semuanya dikuasai oleh perusahaan Cina termasuk pembangunan basis militer milik Timor Leste sendiri, ditambah kemudahan pembelian alutsista produk Cina kepada pihak Milter Timor Leste.

Beijing telah memberikan jutaan dolar AS untuk membangun istana kepresiden baru, kantor kementerian luar negeri, dan markas besar militer Timor Leste, dan bagian yang paling disorot media Australia adalah pembelian kapal patroli kelas Shanghai buatan 1960an oleh Timor Leste seharga 25 juta dolar AS, yang dikhawatirkan Australia sebagai meningkatnya kerjasama militer Beijing dan Dili.

Timor Leste kini telah berubah, Cina menjadi sahabat dekat mereka, Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Timor Leste, Xanana Gusmao menyatakan pihaknya terbuka bagi kehadiran armada Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Cina di wilayahnya.

”Saya ditanya hal yang sama saat berada di Australia. Kami terbuka dan sebagai negara kecil tentu menyambut baik pihak-pihak yang bersahabat,” kata Xanana di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin (10/2/2014).

Xanana sebelumnya ditanya soal kesiapan Timor Leste membuka pangkalan bagi armada Cina atau fasilitas logistik dan perbaikan kapal bagi armada Cina yang sedang membangun kekuatan lintas benua, dan mengatakan sudah menyiapkan tempat untuk pangkalan tersebut.

Cina membangun Pangkalan Militernya di Timor Leste, bukan tak mungkin sumber daya milik Timor Leste kini sudah siap diambil alih oleh pemerintah Cina.

Setelah menguasai Timor Leste, sepertinya RRC terus melakukan ekspansi dengan ingin menguasai Indonesia. Berbagai indikasi dan fakta yang ada di lapangan memang menunjukkan hal itu. Akan diamkan kita negeri kaya raya ini diambil alih oleh mereka? (dakwatuna)

Tweet