Perkembangan terbaru, ransomware WannaCry telah menyerang sekitar 150 negara. Di Indonesia, berdasarkan laporan yang diterima oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), serangan telah menyasar Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Dharmais. Akibat serangan ini, untuk sementara waktu, kedua rumah sakit tersebut menjalankan sistem pelayanan secara manual.
Meski serangan siber tersebut lebih sering menargetkan perusahaan atau instansi besar, tak menutup kemungkinan ransomware dapat terjadi terhadap individu.
Lalu, apakah WannaCry akan menyerang smartphone? Menkominfo Rudiantara mengatakan, WannaCry sementara ini belum menyerang smartphone, dan hanya menargetkan komputer yang menjalankan Windows versi 2010 ke bawah atau sebelumnya.
"Malware ini tidak menyerang smartphone, yang saat ini terdampak serangan adalah komputer dengan sistem operasi Windows versi 2010 ke bawah atau sebelumnya," ujar pria yang karib disapa Chief RA itu kepada awak media saat konferensi pers Antisipasi Ancaman Ransomware WannaCry di Jakarta, Minggu (14/5/2017).
Namun, apabila pengguna rajin meng-update sistem operasi Windows di komputer miliknya, ransomware tidak akan menyerang.
Rudiantara mengimbau kepada masyarakat Indonesia agar jangan panik dalam menghadapi situasi serangan ransomware WannaCry yang saat ini tengah menghebohkan dunia.
"Masyarakat tidak usah panik. Pemerintah sejak Sabtu kemarin sudah memonitor dan berkoordinasi dengan tim internasional untuk mengantisipasi hal ini (ransomware WannaCry)," kata Rudiantara.
Menurut pantauan tim Kemkominfo sejak Sabtu, (13/5/2017) hingga Minggu (14/5/2017), negara yang terkena dampak paling besar dari ramsomware WannaCry adalah Inggris.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan mengatakan bahwa serangan siber ini bersifat tersebar dan masif serta menyerang critical resource (sumber daya sangat penting), maka serangan ini bisa dikategorikan teroris siber.
Dilaporkan bahwa serangan ini menggunakan teknik ransomware--jenis malware (malicious software)--yang berkembang cepat. Data dalam komputer yang terkena WannaCry akan terkunci atau diblokir oleh program jahat yang meminta korban untuk membayar tebusan US$ 300, dalam bentuk mata uang virtual Bitcoin.
Jika kunci itu ingin dibuka, makan korban harus membayar uang tebusan itu. Namun, usai membayar tebusan belum berarti data-data yang disandera akan langsung kamu dapatkan kembali.
Meski serangan siber tersebut lebih sering menargetkan perusahaan atau instansi besar, tak menutup kemungkinan ransomware dapat terjadi terhadap individu.
Lalu, apakah WannaCry akan menyerang smartphone? Menkominfo Rudiantara mengatakan, WannaCry sementara ini belum menyerang smartphone, dan hanya menargetkan komputer yang menjalankan Windows versi 2010 ke bawah atau sebelumnya.
"Malware ini tidak menyerang smartphone, yang saat ini terdampak serangan adalah komputer dengan sistem operasi Windows versi 2010 ke bawah atau sebelumnya," ujar pria yang karib disapa Chief RA itu kepada awak media saat konferensi pers Antisipasi Ancaman Ransomware WannaCry di Jakarta, Minggu (14/5/2017).
Namun, apabila pengguna rajin meng-update sistem operasi Windows di komputer miliknya, ransomware tidak akan menyerang.
Rudiantara mengimbau kepada masyarakat Indonesia agar jangan panik dalam menghadapi situasi serangan ransomware WannaCry yang saat ini tengah menghebohkan dunia.
"Masyarakat tidak usah panik. Pemerintah sejak Sabtu kemarin sudah memonitor dan berkoordinasi dengan tim internasional untuk mengantisipasi hal ini (ransomware WannaCry)," kata Rudiantara.
Menurut pantauan tim Kemkominfo sejak Sabtu, (13/5/2017) hingga Minggu (14/5/2017), negara yang terkena dampak paling besar dari ramsomware WannaCry adalah Inggris.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan mengatakan bahwa serangan siber ini bersifat tersebar dan masif serta menyerang critical resource (sumber daya sangat penting), maka serangan ini bisa dikategorikan teroris siber.
Dilaporkan bahwa serangan ini menggunakan teknik ransomware--jenis malware (malicious software)--yang berkembang cepat. Data dalam komputer yang terkena WannaCry akan terkunci atau diblokir oleh program jahat yang meminta korban untuk membayar tebusan US$ 300, dalam bentuk mata uang virtual Bitcoin.
Jika kunci itu ingin dibuka, makan korban harus membayar uang tebusan itu. Namun, usai membayar tebusan belum berarti data-data yang disandera akan langsung kamu dapatkan kembali.
0 Response to "Apakah WannaCry Serang Smartphone?"
Post a Comment