Insiden pembubaran shalat Ied dan pembakaran mushala di Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7/2015). Yang dipicu oleh surat edaran yang diterbitkan oleh Gereja Injili di Indonesia (GIDI) kepada seluruh Umat Islam se Kabupaten Tolikara, menjadi fokus berita di beberapa media lokal bahkan kejadian ini diberitakan oleh media luarnegeri.
Pemberitaan kejadian ini menjadi begitu hangat karena berkenaan perayaan yang sedang dilaksanakan oleh umat Muslim se Indonesia bahkan dunia. Bukan hanya itu, yang membuat begitu disorot publik, ini melibatkan dua agama yang berbeda, yang disebut mencoreng toleransi beragama yang diagungkan negara kesatuan ini.
Namun ada temuan yang membuat heran tim screensay.com, di mana dalam perjalanan pemberitaan kasus ini, ditemukan adanya perubahan bahkan penghilangan suatu berita oleh media berita online. untuk tujuannya sendiri belum bisa disimpulkan. Namun kami sebagai media berita merasa berhak mengangkat hal ini ke publik. Hal ini dilakukan bukan untuk menjelekan atau memojokan suatu media apapun, namun kami hanya mengabarkan atas temuan yang diperoleh. Berikut beberapa Media yang melakukan perubahan atas berita kasus Tolikara, Papua:
Pemberitaan kejadian ini menjadi begitu hangat karena berkenaan perayaan yang sedang dilaksanakan oleh umat Muslim se Indonesia bahkan dunia. Bukan hanya itu, yang membuat begitu disorot publik, ini melibatkan dua agama yang berbeda, yang disebut mencoreng toleransi beragama yang diagungkan negara kesatuan ini.
Namun ada temuan yang membuat heran tim screensay.com, di mana dalam perjalanan pemberitaan kasus ini, ditemukan adanya perubahan bahkan penghilangan suatu berita oleh media berita online. untuk tujuannya sendiri belum bisa disimpulkan. Namun kami sebagai media berita merasa berhak mengangkat hal ini ke publik. Hal ini dilakukan bukan untuk menjelekan atau memojokan suatu media apapun, namun kami hanya mengabarkan atas temuan yang diperoleh. Berikut beberapa Media yang melakukan perubahan atas berita kasus Tolikara, Papua:
0 Response to "Ada Apa dengan MetroTv, Tempo dan Liputan6? Ramai-ramai Mengubah Berita Pembakaran Masjid Tolikara"
Post a Comment